Link: https://www.singlegrain.com/content-marketing-strategy-2/guide-to-topic-klusters-improve-seo/

KAS SZATYLOWICZ

Apakah kamu mau menunjukkan kepada Google bahwa kamu ahli dalam topik tertentu? Maka kamu harus menyertakan topic cluster (pengelompokan/kluster topik) ke dalam daftar teknik marketing konten yang kamu pakai.

Sekarang kita memasuki tahun 2020 dan SEO telah berevolusi lagi . Google mungkin sudah mengubah algoritma-nya lagi ketika kamu membaca artikel ini – dan kluster topik sudah ada di depan mata. Kluster topik? Apa itu? Strategi SEO lain untuk dipahami!    

Tapi ini masalahnya: Kluster topik akan terus menjadi bintang SEO hingga penghujung tahun. Kluster topik dapat membuat kamu menjadi populer dengan menunjukkan keahlian kamu dalam niche tertentu. Meskipun membangun strategi konten kamu berdasarkan kelompok ini mungkin tampak menakutkan, tapi hal itu akan menempatkan kamu di jalur cepat menuju ke halaman pertama Google – jika dilakukan dengan benar 

Berita baiknya adalah kluster topik tidak terlalu sulit untuk dikuasai. Berita baik selanjutnya adalah kami akan membahas semua yang perlu kamu ketahui di sini. 

Dalam artikel ini, kami akan memandu kamu melalui setiap langkah dalam proses kluster topik, mulai dari pembuatan hingga implementasi akhir dari strategi kluster topik kamu sendiri.

Mari mulai!

Apa Itu Kluster Topik?

Sebuah kluster topik terdiri dari banyak konten yang semuanya berkaitan dengan konten utama.

Misalnya, jika topik utamanya adalah SEO, beberapa kemungkinan subtopiknya antara lain: “memperoleh backlink”, “optimasi pencarian suara” dan SEO gambar. Semua topik ini saling terkait, dan semuanya merupakan bagian dari kluster topik yang sama : 

topic clusters

Apa fungsi dari semua ini? Google dan mesin pencari lainnya menginginkan konten yang lebih mendalam dan berbasis topik, bukan konten dangkal yang diisi dengan kata kunci semata-mata untuk mendapatkan peringkat.

Mesin pencari menginginkan lebih banyak nilai, keahlian dan konsistensi dari kamu. Kluster topik memungkinkan kamu membuat konten yang lebih terperinci tentang topik tertentu untuk mengedukasi pembaca kamu. Jika dilakukan dengan baik, kluster topik sangat membantu dalam mengatur konten kamu dengan rapih dan Google lebih memilih untuk menjelajahi situs web yang mudah dinavigasi. 

Anatomi Sebuah Kluster Topik

Oke, mungkin kamu sudah mendapatkan ide utamanya, tetapi kamu masih tidak bisa membayangkan seperti apa topik kluster itu. Mari kita uraikan:

  •  Halaman pilar – Semua kluster topik dimulai dengan topik utama , yang dikenal sebagai halaman pilar. Ini adalah halaman yang membahas subjek umum, seperti marketing digital. Halaman pilar ini harus komprehensif dan terperinci, dan kontennya harus panjang . Misalnya, bisa jadi sebuah panduan ‘how-to’ yang menunjukkan cara melakukan sesuatu atau sebuah ‘panduan utama.’ Panduan harus mudah dibaca dan terstruktur dengan baik dengan menggunakan subjudul dan tautan ke berbagai topik dan halaman terkait lainnya. 
  • Kluster konten – Kluster konten adalah artikel pendukung untuk halaman pilar. Artikel tersebut harus selalu terhubung kembali ke halaman pilar kamu dan harus terkait dengan konten halaman pilar kamu. Artikel ini bisa jadi lebih pendek dan tidak begitu mendalam, tetapi masih perlu disusun dengan baik dan mudah dibaca untuk manusia dan Google . Misalnya halaman pilarnya adalah Marketing Digital 101: Ikhtisar Istilah Marketing Digital Lengkap untuk Pemula . Kluster kontennya bisa jadi artikel tentang marketing media sosial, yang merupakan cabang dari marketing digital.       
  •  Hyperlink – Hyperlink adalah elemen terakhir yang menyatukan kluster topik kamu. Pada dasarnya, kamu perlu menambahkan tautan internal dari setiap kluster konten tunggal ke halaman pilar kamu agar Google tahu bahwa semuanya berkaitan. Dengan menautkan beberapa halaman secara internal seperti ini, kamu menunjukkan kepada Google bahwa kamu ahli dalam topik tertentu.

Berikut adalah contoh kluster topik tentang latihan fisik dari HubSpot :  

Topic cluster workout example

Diperlukan juga content gap (celah konten), yang pada dasarnya adalah celah dalam strategi marketing konten kamu. Dengan kata lain, ketika kamu melakukan audit konten , kamu mungkin menemukan bahwa ada banyak posting blog yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Misalnya, kamu mungkin punya posting blog tentang marketing media sosial di situs web kamu, tetapi kamu tidak memberikan subtopik khusus untuk posting tersebut, misalnya, Instagram dan Facebook.  

Setiap situs web yang ada akan memiliki peluang untuk mengeksploitasi celah konten dengan menggunakan kluster topik. Lakukan audit konten untuk menemukan celah konten milikmu.

Bagaimana Kluster Topik Mempengaruhi Posisi Pencarian Kamu?

Kluster topik membantu Google memahami konten situs kamu. Ini penting karena mesin pencari telah mengalihkan fokus selama bertahun-tahun dari kata kunci ke nilai dan keahlian yang sangat tinggi.

Dengan membuat kluster topik, kamu membangun otoritas lebih besar dan menunjukkan kepada Google bahwa kamu memiliki konten bernilai tinggi yang dicari oleh pembaca dan pelanggan kamu. Semakin banyak nilai yang kamu tawarkan kepada orang-orang, semakin besar kepercayaan mereka terhadap situs web kamu – dan semakin Google mempercayai situs web kamu,  semakin tinggi juga peringkatnya.   

Penting juga untuk menjaga struktur situs kamu tetap ringkas dan mudah dipahami karena ini akan membantu Google menjelajahi situs dan mengindeks situs web kamu lebih cepat. Selain itu, kluster topik krusial dalam membantu meningkatkan kinerja tautan internal kamu. Setelah dilakukan dengan benar, tautan internalmu akan mulai mengundang banyak traffic organik.  

Terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan? Lihatlah contoh-contoh di bawah ini dari halaman kluster topik yang menerima ribuan pengunjung organik setiap bulan:

image3

Cara Membuat Kluster Topik

Seperti yang disebutkan di atas, membuat kluster topik mungkin terdengar sulit, tetapi sebenarnya itu hanyalah menulis beberapa posting blog yang hebat lalu menghubungkannya satu sama lain (dan bagian penghubungnya bisa dirancang menjadi sederhana atau rumit). Di bagian ini, kami mendampingi kamu selangkah demi selangkah melewati proses kluster topik.

Tinjau Kontenmu yang Sudah Ada

Kemungkinan besarnya, kamu sudah memiliki konten yang bisa diubah menjadi kluster topik. Ini adalah ide yang baik untuk sebuah permulaan dengan melihat kata kunci yang kamu targetkan di masa lalu, serta artikel yang memiliki peringkat tertinggi. Periksalah dan tanyakan pada diri kamu bagaimana cara memaksimalkan konten dan kata kunci tersebut? Subtopik apa yang bisa kamu buat? Pertanyaan apa yang diajukan orang tentang topik ini?

Semua data ini dapat dengan mudah diekspor dari akun Google Analytics kamu jika data tersebut terhubung ke Google Search Console kamu. Perhatikan bahwa Google tidak mengirim data historis dari Google Search Console ke Google Analytics kamu. Berarti semua data yang kamu punya di akun Google Analytic kamu mulai dikirim setelah kamu memasang koneksi ini.

Dalam hal ini, jika dulu kamu pernah membuat koneksi, kamu bisa memanfaatkan laporan kustom ini dan melihat jenis permintaan pencarian dan halaman apa yang membawa pengguna datang ke situs kamu:  

image4

Pilih Topik Pilar dan Subtopik yang Ingin Diberikan Peringkat

Setelah kamu melihat-lihat konten yang ada dan memutuskan beberapa kluster topik, sekarang saatnya untuk membuat beberapa topik pilar yang baru.

Kursus SEO Terbaik

Topik pilar harus menjadi topik utama di niche pasar kamu. Itu harus menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh audiens kamu, dan itu harus menjadi subjek umum. Selain itu, kamu juga harus memahami maksud di balik kata kunci sehingga kamu mendekati topik kamu dari sisi yang tepat.   

Pada dasarnya, kamu harus memahami mengapa orang mencari topik ini dan masalah apa yang sebenarnya ingin mereka selesaikan. Untuk mengetahuinya, kamu bisa meluangkan waktu memeriksa SERP untuk melihat jenis halaman apa yang saat ini berada di peringkat teratas Google dan bagaimana cara penulis melakukan pendekatan terhadap topik.   

Ada banyak alat yang bisa membantu kamu mendapatkan banyak ide. SEMrush Keyword Magic Tool adalah tempat yang baik untuk memulai penelitian kata kunci. Dengan bantuan alat ini, kamu dapat menemukan daftar istilah pencarian yang juga dicari pengguna dalam topik itu:   

image5

Nilai tambah terbesar dari menggunakan alat SEMrush adalah alat ini juga memberi kamu gambaran tentang seberapa populer istilah pencarian tertentu (kolom volume pencarian), dan seberapa sulit untuk menentukan peringkatnya di Google (kolom tingkat kesulitan kata kunci).

Ketika kamu ingin meraih peringkat untuk kata kunci yang sangat kompetitif dan luas, kamu mungkin ingin mengerjakannya dari awal. Dengan kata lain, mulailah menentukan peringkat untuk kata kunci yang lebih spesifik terlebih dahulu, baru kemudian beralih ke kata kunci yang luas.

Misalnya, Bid4Papers adalah platform yang menawarkan layanan penulisan akademis dan mereka ingin memberi peringkat untuk kata kunci “penulisan artikel.” Karena istilah ini cukup umum dan luas, akan lebih baik bila kamu menggunakan alat seperti SEMrush Keyword Magic Tool untuk menemukan lebih banyak kata kunci spesifik dan mulai mendapatkan peringkat untuk kata kunci spesifik itu terlebih dahulu.

Karena mereka juga menawarkan penulisan artikel marketing yang mendidik , akan menjadi ide yang bagus untuk, misalnya, menulis panduan tentang cara menulis konten marketing yang bermanfaat. Dari situ, perusahaan dapat meningkatkan dan menargetkan istilah yang lebih luas, seperti “penulisan artikel.” 

Alat lain yang sangat saya sarankan untuk dicoba adalah Answer The Public. Yang perlu kamu lakukan adalah mengetikkan kata kunci di bar pencarian di bagian atas: 

image2

Dan dapatkan hasilnya yang merupakan pertanyaan yang diketikkan orang pada bar pencarian. Kamu dapat melihat hasilnya dalam bentuk daftar atau dalam bentuk visualisasi (seperti ini):  

image1

Data pada Answer the Public dibuat berdasarkan fitur saran otomatis Google dan memberi kamu inspirasi yang kamu butuhkan untuk menjawab lebih banyak pertanyaan yang dimiliki orang tentang topik pilar kamu.

Tautkan Kontenmu

Tautan internal adalah hal yang mengikat kluster topik. Setelah kamu membuat halaman pilar dan halaman subtopik, kamu perlu memastikan bahwa semua konten saling terkait. Artinya, menghubungkan setiap halaman subtopik ke halaman pilar kamu, dan terkadang kamu perlu menghubungkan halaman subtopik A ke halaman subtopik B.

Misalnya dalam sebuah posting, suatu halaman pilar memiliki daftar isi yang memiliki tautan ke setiap kluster konten (atau halaman pendukung atau halaman subtopik). Ketika kamu klik Bab 1, kamu akan menemukan lebih banyak tautan internal di bagian bawah halaman.

Catatan singkat tentang teks anchor: Menggunakan teks anchor yang sama setiap kali menautkan ke halaman pilar kamu memang terlihat sangat menggoda, tetapi Google kemungkinan bisa memberikan penalti jika kamu melakukannya. Cobalah kombinasi yang lebih bervariasi seperti menggunakan teks yang dioptimalkan dan juga teks yang tidak dioptimalkan.  

Kursus SEO Terbaik Versi Google

Lacak, Ukur dan Sunting

Butuh beberapa minggu untuk melihat hasilnya. Setelah hasilnya muncul, gunakan alat SEO untuk melacak, mengukur, dan memperbaiki hal-hal yang diperlukan. Google Analytics-lah yang selalu bisa menjadi solusi kamu. Google Analytics gratis dan dilengkapi dengan fitur Pengelompokan Konten yang memungkinkan kamu menempatkan struktur logis seputar konten kamu:  

https://i.ytimg.com/vi/auDIobdIeqs/hqdefault.jpg

Apa pun alat yang kamu gunakan, pastikan alat tersebut dilengkapi dengan fitur analisis traffic yang memungkinkan kamu untuk menyelami kluster kamu sehingga kinerjanya dalam hal konversi, akuisisi pelanggan, sesi, dan sebagainya dapat terlihat. Bounce rate juga merupakan metrik utama yang perlu diperhatikan, karena membantu menyoroti seberapa berguna kluster topik kamu bagi pengguna.

Ide yang baik juga untuk membuat kampanye pelacakan posisi yang akan membantu kamu melihat kenaikan peringkat sebelum traffic mulai datang:  

pt-overview-chart-options

Kesimpulan

Kluster topik adalah cara ampuh untuk mendukung strategi marketing konten  dan strategi SEO kamu ketika kamu kamu sedang memposisikan diri sebagai ahli dalam topik-topik tertentu.  

Tentu saja, membuat kluster topik berarti kamu harus mengumpulkan sekumpulan strategi dan penulis konten. Dengan tim yang kuat, kamu bisa melakukan riset dengan mudah dan mendapatkan kluster tersebut!