Fear of Missing Out (Fomo)

Fear of Missing Out atau takut kehabisan barang adalah faktor psikologi yang mendorong manusia untuk cepat-cepat membeli sebelum barang tersebut habis.

Biasanya para penjual menampilkan sebagian stoknya saja pada toko online mereka atau menyisipkan Timer disuatu produk agar pelanggan mereka mau membeli produk tersebut.

Hal ini dapat memicu faktor ini, belum lagi jika produk yang dijual dinilai unik dan tidak tersedia di toko lainnya.

 

Daya Tarik Visual

Tahukah kamu bahwa manusia lebih mudah memproses gambar ketimbang teks ? Kalau kamu perhatikan iklan-iklan yang bertebaran di internet maupun dunia nyata, sebagian besarnya pasti hanya berupa gambar dengan sedikit teks.

Hal ini didorong oleh psikolog manusia yang ratusan kali lebih cepat menyerap informasi dalam bentuk gambar daripada membaca teks saja.

Faktor ini bisa kamu maksimalkan dengan menciptakan gambar berkualitas tinggi dan penuh warna-warna kontras atau cerah.

 

Social Proof

Social Proof adalah faktor psikologi dimana seorang manusia ingin diakui keberadaannya di lingkungan sosialnya. Nyatanya, pembeli bahkan lebih ingin diakui karena membeli suatu barang walau barang tersebut mahal atau kurang berkualitas.

Studi baru-baru ini tentang Amazon menerangkan bahwa nilai Review suatu produk(ulasan) lebih baik daripada Rating produk tersebut.

Dengan Kata lain, produk dengan rating anggaplah 3,5 dan review 2000 lebih baik daripada produk dengan rating 5 namun hanya memiliki 40 review.

 

Kode Numerik Pada Label Harga

Kalau kamu sering belanja di Supermarket, pasti seringkali melihat label harga yang terbilang nanggung. Misalnya saja sebuah Smartphone A diberi harga Rp.1.999.999.

Kalau dilihat, jelas harga tersebut seperti nanggung. Mengapa tidak digenapkan menjadi 2.000.000 saja ? Ini karena terdapat alasan psikologis dibalik label tersebut.

Ini melibatkan cara otak kita mengodekan nilai-nilai numerik. Otak kita mengodekan nomor begitu cepat (dan di luar kesadaran) bahwa kita menyandikan ukuran nomor sebelum kita selesai membacanya.

Metode Reprocity

Reprocity atau timbal balik adalah metode psikologis yang sering sekali dimanfaatan oleh pebisnis online. Umumnya metode ini digambarkan dengan memberikan layanan uji coba gratis selama 1 bulan (Free Trial) kepada pelanggan.

Setelah merasakan uji coba tersebut, seringkali pelanggan yang terpikat mau membeli produkmu sebagai bentuk timbal balik karena sudah mencoba produk.

Decoy Effect

Menyediakan beberapa pilihan produk yang hampir sama dengan harga yang berbeda akan membuat orang memiliki banyak pilihan sebelum memutuskan membeli barang tersebut. Teknik ini yang sering disebut dengan Decoy Effect yang merupakan teknik psikologis yang sangat kuat dan efektif.

Anggap saja kamu menjual minuman berukuran kecil seharga Rp.5000 dan besar seharga Rp.9000. Sekilas memang orang-orang akan lebih memilih minuman berukuran kecil dikarenakan murah. Namun bagaimana jika disisipkan ukuran sedang dengan harga Rp.7000 ? Jelas mereka akan memilihnya

Inilah yang dimaksud dengan Decoy Effect. Umumnya pelanggan akan lebih memilih membeli produk yang sedikit lebih banyak dengan harga yang tidak terlalu mahal.

Memanfaatkan Kekuatan Label

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang suka diberi label, dan mereka lebih cenderung untuk berpartisipasi dalam pesan “kelompok” jika mereka merasa disertakan.

Studi ini meneliti voting dari 133 orang dewasa untuk melihat apakah dengan memberi mereka label akan mempengaruhi mereka dalam pemungutan suara.

Meskipun dipilih secara acak, kelompok yang “aktif secara politik” memiliki jumlah pemilih 15% lebih tinggi daripada kelompok lain.

Orang-orang cenderung sangat menikmati konsistensi ketika mereka dianggap sebagai salah satu bagian dari kelompok.

Cara ini biasanya digambarkan dengan fitur membership seperti Silver, Gold, Platinum dimana mereka yang berada didalamnya merasa diistimewakan.