Saat ini, pengguna internet memiliki kesabaran terbatas untuk sebuah website yang memiliki kecepatan memuat (Loading) dan kinerja yang lambat.

Dalam studi yang dilakukan oleh Akamai, sekitar setengah dari pengguna web mengharapkan situs dimuat dalam dua detik atau kurang dari itu. Jika tidak dimuat dalam tiga detik, pengguna tersebut cenderung meninggalkan situs terkati.

Statistik yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa 64% pembeli yang tidak puas dengan pengalaman toko online dan waktu muat akan mengalihkan bisnisnya ke tempat lain.

Ini artinya kamu tidak hanya kehilangan pengunjung dan menurunkan konversi penjualan, tetapi kamu juga berisiko kehilangan sumber Traffic dari pelanggan yang mungkin akan membeli produkmu.

Dengan mengingat hal itu, mari kita lihat cara-cara untuk mengoptimalkan situs web kamu untuk mendapatkan kinerja terbaik dan menarik banyak pelanggan.

Meminimalisir HTTP Request

HTTP Request  (Hypertext Transfer Protocol) dihitung setiap kali browser mengambil file, halaman, atau gambar dari server web.

Menurut Yahoo, permintaan ini cenderung menghabiskan sekitar 80% dari waktu buka halaman web. Browser juga membatasi permintaan antara 4-8 koneksi simultan per domain yang berarti memuat 30+ aset sekaligus bukanlah pilihan.

Artinya, semakin banyak permintaan HTTP yang kamu perlukan untuk memuat, semakin lama waktu yang dibutuhkan halaman untuk membuka dan mengambil semuanya. Ini artinya loading time website kamu akan menjadi lambat.

Untuk meminimalisir HTTP Request , kamu bisa melakukan hal berikut :

  • Menggabungkan File CSS / Javascript
  • Gunakan Query hanya untuk memuat apa yang dibutuhkan saja
  • Kurangi penggunaan gambar pada website
  • Menggunakan CSS Sprites

Optimasi CDN dan Menghapus File / Script yang Usang

Kemungkinan besar, banyak pengunjung website  kamu tidak berada di lokasi dekat server web kamu berada.

Mengurangi jarak ini dengan menyebarkan konten kamu di berbagai server yang tersebar secara geografis bukanlah pilihan yang tepat, dan akan sedikit terlalu rumit untuk diterapkan.

Di sinilah Content Delivery Network (CDN) memainkan perannya. CDN adalah kumpulan server web yang didistribusikan di beberapa lokasi sehingga konten dapat dikirim ke pengguna dengan lebih efisien berdasarkan lokasi terdekat mereka.

CDN biasanya digunakan untuk konten statis atau file yang perlu disentuh setelah diunggah.

Server dipilih berdasarkan ukuran kedekatan jaringan pengguna. Misalnya, server dengan waktu respons  tercepat atau lompatan jaringan yang paling sedikit dipilih.

Jika kamu merasa situs web kamu sudah merasakan manfaat dari menggunakan CDN, diwaktu yang sama lihat juga ada tidaknya script atau file CSS yang tidak terpakai diwebsite kamu.

Hal ini mungkin akan memakan sedikit waktu karena kamu harus mengeceknya satu-persatu. Akan tetapi ini bisa diminimalisir dengan menggunakan tools seperti UnCSS untuk menghapus Style pada CSS yang sudah tidak terpakai di Website kamu.

 

Belajar Aplikasi android

Browser Caching

caching rower memungkinkan aset di situs web kamu diunduh ke hard drive sekali ke dalam cache, atau ruang penyimpanan sementara. File-file tersebut sekarang disimpan secara lokal di sistem kamu, yang memungkinkan pemuatan halaman berikutnya meningkat dalam kecepatan.

Tenni Theurer, mantan pegawai Yahoo, menjelaskan bahwa 40-60% pengunjung harian ke situs kamu datang dengan cache kosong. Ini artinya waktu memuat pada kunjungan pertama mereka serta berikutnya akan menjadi lambat.

Namun dengan menggunakan sistem Caching, begitu mereka mengunjungi websitemu untuk yang kedua kali atau seterusnya, kecepatan memuat mereka akan sangat cepat.

Compress Gambar dan Optimasi File

Gambar (Image) saat ini mengambil 60% dari rata-rata byte yang dimuat per halaman, sekitar 1504KB. Jika dibandingkan dengan aset halaman lain seperti skrip (399 KB), CSS (45KB), dan video (294KB), gambar membutuhkan cukup banyak permintaan HTTP yang dikirim.

Kalau kamu menggunakan gambar dengan ukuran file yang besar, ada baiknya di Compress terlebih dahulu dengan tools seperti Compressor.io atau tools lainnya. Sehingga ketika diupload ukuran gambar sudah tidak berukuran besar lagi .

Kalau bisa, Jaga semua gambar kamu tetap di bawah  150KB, tidak ada yang lebarnya di atas 1920px, pada tingkat kualitas rata-rata / sedang / 72dpi. Jika lebih besar, gambar akan dimuat sangat terlambat setelah halaman dirender serta waktu respons yang lambat terhadap perilaku pengguna.

 

Sumber : https://www.impactplus.com/blog/website-load-time