Source: https://www.singlegrain.com/instagram/why-is-instagram-hiding-likes-what-this-means-for-social-media-marketers/

CJ HAUGHEY

Kini Instagram menyembunyikan jumlah like.

Pada 14 November, 2019, Instagram mengumumkan perluasan pengujian di seluruh dunia mereka di mana “kamu tidak akan lagi melihat total jumlah like dan view pada foto dan video yang di-post di feed kecuali foto dan video milikmu sendiri.”:

Tidak semua orang tahu alasannya dan banyak yang tidak senang dengan perubahan itu. Beberapa waktu yang lalu, studi mengindikasikan bahwa sedikit lebih dari 75% dari pemasar akan menggunakan Instagram untuk mengiklankan merek mereka pada tahun 2020.

Namun, perubahan sedang terjadi. Ketika marketing media sosial seringkali mengalami perubahan dan pembaruan, menyembunyikan jumlah like pada Instagram menggemparkan banyak pemasar.

Apa artinya untuk masa depan marketing di Instagram? Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa pertanyaan umum yang sudah kita dengar seperti:

  • Mengapa sekarang Instagram menyembunyikan jumlah like?
  • Apakah Instagram menyembunyikan jumlah like untuk tahun 2020 dan seterusnya?
  • Kini bagaimana caranya melihat apa yang di-like seseorang?
  • Bagaimana perubahan perilaku pengguna setelah penghapusan jumlah like? Bagaimana dampak menyembunyikan like terhadap perilaku pengguna?
  • Bagaimana dampak dari menyembunyikan like di Instagram pada engagement audiens dan loyalitas merek?
  • Apakah menyembunyikan jumlah like Instagram akan mematikan marketing melalui influencer?

Kita juga akan mendiskusikan apa arti fenomena ini bagi pemasar, dan semoga artikel ini memberikan wawasan yang kamu perlukan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan besar ini. Mari kita mulai!

Mengapa Instagram Menyembunyikan Like?

Alasan Instagram menyembunyikan like datang dari tekanan negatif yang ditimbulkan dari media sosial karena efek buruknya terhadap kesehatan mental. Meskipun platform media sosial menyatukan berbagai orang, tetapi media sosial juga menyediakan platform untuk mengumbar pidato kebencian, rasisme dan penindasan di dunia maya, khususnya terhadap remaja. 

Instagram adalah platform paling populer di kalangan populasi yang lebih muda. Sebanyak 65% dari Gen Z mengatakan bahwa mereka menggunakannya setiap hari:  

Pertarungan untuk mendapatkan “cukup banyak like” bisa berdampak buruk pada pikiran anak muda. Seperti yang dijelaskan oleh chief executive Instagram Adam Mosseri :  

“Gagasannya adalah untuk mengurangi tekanan [sosial] pada Instagram, membuatnya tidak terlalu terasa seperti kompetisi, dan memberikan lebih banyak ruang untuk fokus pada hubungan dengan orang yang mereka cintai dan hal-hal yang menginspirasi mereka.”

Kalau selama ini kamu memperhatikan kabar mengenai marketing media sosial, kabar Instagram menyembunyikan like bukanlah kejutan besar. Pada akhir 2018, muncul laporan tentang upaya Instagram untuk memerangi masalah like dan pengikut palsu . 

Kabar terbarunya, Instagram sibuk menguji platform tanpa  like-nya di tujuh negara, termasuk Jepang, Irlandia dan Australia. Contoh posting Instagram tanpa like mudah dikenali, berkat “… dan lainnya” yang misterius di akhir posting:    

Apa Pemikiran Orang-orang Mengenai Langkah Instagram Menyembunyikan Like?

Pada tanggal 9 November 2019, sebuah tweet dari Mosseri memberitahu pengguna untuk memprediksi adanya pengujian menyembunyikan jumlah like pada Instagram bagi pengguna AS dalam waktu singkat. Pengumuman ini dianggap kontroversial:   

Rumor telah beredar selama beberapa waktu dan konfirmasi dari kepala Instagram membuat publik marah dan memicu reaksi dari banyak selebriti dan influencer. Artis rap Nicki Minaj mengklaim bahwa ia akan keluar dari platform:  

Di sisi lain, Kim Kardashian West merasa bahwa:  

“Sejauh untuk kesehatan mental … Saya pikir menghilangkan like dan menghilangkan aspek itu dari [Instagram] akan sangat bermanfaat bagi orang-orang.”

Meskipun sulit untuk membenci langkah yang dilakukan untuk melindungi kesehatan mental, banyak kritikus meragukan motif Instagram.

Artis Peter DeLuce memiliki lebih dari 10.000 pengikut yang ia gunakan untuk mendorong kesadaran merek akan pemandangannya yang bertema luar angkasa. Dia menghubungkan banyak penjualannya dengan marketing media sosial dengan cara ini dan percaya bahwa menghapus like di Instagram adalah berita buruk bagi artis yang baru naik daun :    

Beberapa kritikus perubahan melihatnya sebagai manuver licik oleh platform. Meskipun pembaruan ini bisa dilihat sebagai langkah Instagram dalam menunjukkan perhatian dan kepedulian terjadap kesehatan mental, ada beberapa spekulasi bahwa Instagram meninggalkan fitur newsfeed untuk berinvestasi lebih banyak dalam Stories.

Peter Malachi, Wakil Presiden Senior komunikasi Hermès mengatakan: 

 “Meningkatnya tekanan peraturan terhadap transparansi terkait posting berbayar dan konten influencer yang disponsori juga telah menyebabkan penurunan pertumbuhan, jadi secara sinis, saya ingin tahu apakah Instagram menyembunyikan like untuk melindungi investasi karena berkurangnya engagement?”

Bagaimanapun, banyak pemasar akan senang mendengar bahwa fitur like tidak atau belum hilang sepenuhnya.

Bagaimana Caranya Melihat Apa yang Di-like Seseorang di Instagram? 

Jangan khawatir, kamu masih bisa melihat berapa banyak like posting Instagram yang kamu terima. Namun pengikut kamu tidak akan bisa melihat jumlah like pada posting kamu.    

Jane Manchun Wong, seorang “blogger teknologi dan peneliti aplikasi yang terkenal karena mengungkap fitur-fitur baru sebelum diluncurkan,” termasuk “fitur yang disembunyikan dalam kode Instagram: opsi untuk menyembunyikan ‘like’ pada foto,” menyatakan : “Orang yang mempostingnya masih [bisa melihat jumlah like pada post tersebut], tetapi seperti yang dijelaskan oleh aplikasi, ‘kami ingin pengikut kamu fokus pada apa yang kamu bagikan, bukan seberapa banyak jumlah like posting kamu. Selama tes ini, hanya orang yang membagikan [sic] post yang akan melihat jumlah like yang ia dapatkan. ‘” 

Fitur ini masih terbuka terhadap  umpan balik dan metrik engagement untuk memandu strategi marketing Instagram kamu, tetapi tentu saja tidak memiliki daya tarik yang selama ini diandalkan sejumlah pemasar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ada dampak herd mentality saat pengguna melihat sebuah post yang telah menghasilkan ratusan atau ribuan like – atau kekurangan dari melihat like suatu post :   

Jadi, bagaimana dampak perubahan dari menyembunyikan metrik terhadap marketing media sosial di Instagram?

Bagaimana Dampak Penghapusan Jumlah Like Instagram Terhadap Perilaku Pengguna?

Awalnya Instagram menjalankan tes di Kanada sebelum memperluasnya ke Irlandia, Australia, Selandia Baru, Italia, Jepang dan Brasil.

Hasil dari pengujian awal menunjukkan bahwa di negara mana pun, menyembunyikan jumlah like pada posting Instagram memberikan dampak langsung pada jumlah like yang diterima. KLIK KE TWEET

HypeAuditor research di negara-negara yang diujikan menemukan bahwa jumlah like influencer dengan 5.000-20.000 pengikut turun sebanyak 15%:

Influencer di Brasil yang paling terkena dampaknya, sementara Jepang adalah satu-satunya negara yang menerima lebih banyak like. Namun, pertumbuhan ini hanya terbukti untuk influencer mikro dengan 1.000-5.000 pengikut, dan 100.000-1 juta pengikut:  

Menyembunyikan like di Instagram dapat mengungkapkan beberapa tren seiring berjalannya waktu, tetapi untuk saat ini masih terlalu dini untuk benar-benar mengetahui dampak penuhnya.

Apakah Instagram Menghilangkan Like untuk Tahun 2020 dan Seterusnya? 

Sangat mungkin, iya.

Dalam beberapa minggu terakhir, tersebar kabar bahwa Instagram akan melakukan pengujian menyembunyikan like di AS. Memang, pada 14 November 2019, TechCrunch melaporkan bahwa pengujian kini telah mendunia. Segalanya bergerak cepat!  

Jika pengujian global berjalan dengan baik, pemasar harus memprediksi diluncurkannya perubahan ini untuk semua pengguna dalam waktu dekat, dan tentunya pada tahun 2020.  

3 Manfaat Menyembunyikan Like di Instagram

Jelas bahwa Instagram tidak takut merugikan margin keuntungannya, tetapi dampaknya terhadap influencer tidak bisa diabaikan begitu saja. Influencer sangat penting untuk strategi generasi lead dari banyak merek.

Coba pikir: 70% remaja lebih memercayai influencer daripada selebriti tradisional dan 40% konsumen AS menggunakan pemblokir iklan, yang artinya …  

“Orang-orang bukannya memblokir video dari selebritas media sosial favorit mereka; sebenarnya, mereka memercayai setiap kata yang mereka ucapkan. Kekuatan [pengaruh] iklan bergeser ke orang-orang real dan influencer. “

Dengan mengingat hal ini, kita harus bertanya apa manfaat yang bisa diperoleh dari menghapus like di Instagram?

Berikut adalah tiga manfaat menghapus like di Instagram:

1) Berhenti Mengkhawatirkan Metrik Keangkuhan

Bagi banyak individu dan merek, jumlah like di posting Instagram mereka hanyalah suatu angka yang harus dicapai untuk mengalahkan orang lain. Penanda sosial ini lebih merupakan vote popularitas untuk mendapatkan perhatian, bahkan ketika usaha, produk, pesan merek atau misi kamu tidak sepenuhnya layak mendapatkan penghormatan.

AgencyAnalytics merinci tujuh metrik Instagram yang harus kamu lacak yang lebih penting daripada jumlah like:

  • Tingkat Pertumbuhan Pengikut
  • Engagement Per Pengikut
  • Traffic Website
instagram-traffic-ga
  • Jumlah Click Tautan 
  • Komentar per Post
  • Engagement dari Story Instagram 
  • Jangkauan

Dengan menyembunyikan like Instagram, kreator dan influencer harus lebih cerdas dalam konten yang mereka publikasikan, serta bagaimana cara mereka melacak dan mempromosikannya. KLIK KE TWEET

2) Kualitas Konten dan Integritas Merek yang Lebih Baik 

Bagi banyak pemasar Instagram yang melacak metrik mereka, jumlah like adalah hal pertama yang mereka lihat untuk mengukur kinerja. Namun kini Instagram menyembunyikan like sehingga kreator akan dipaksa untuk fokus memberikan konten yang sungguh-sungguh berkualitas.

Agar produk atau merek kamu mudah dipelajari di Instagram, buatlah agar produk atau mereka kamu mudah ditemukan. Konten yang mudah ditemukan muncul di tab “Jelajahi”, yang menyajikan posting yang relevan bagi pengguna yang tertarik. Hal ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan paparan ke segmen audiens yang jauh lebih luas daripada biasanya. Dan cara terbaik untuk masuk ke tab Jelajahi adalah dengan menambahkan tagar yang relevan.

Kamu juga bisa membaca artikel ini tentang membuat konten berkualitas tinggi secara umum.  

Perubahan di Instagram ini menyingkirkan siapa pun yang mencoba menipu sistem dengan membeli like sehingga integritas merek dan konten menjadi lebih baik.

3) Berkurangnya Tekanan untuk Mendapatkan Like

Sebanyak 51% remaja perempuan dan wanita berusia antara 11 dan 21 berharap mereka terlihat lebih serupa dengan perempuan yang mereka lihat di media. Banyak dari wanita muda ini menggunakan like Instagram sebagai tolak ukur harga dan kepercayaan diri mereka sehingga Instagram menjadi lingkungan bertekanan tinggi yang bisa berdampak negatif pada harga dan kepercayaan diri seseorang. 

Seperti yang ditunjukkan oleh bintang Instagram dan pengusaha emas Stephanie Gottlieb :  

“Saya pikir [perubahan] ini akan baik untuk tekanan keseluruhan yang terkait dengan kinerja media sosial. Kamu masih bisa melihat jumlah like kamu sendiri, berarti kamu masih bisa menganalisis metrik kamu sendiri, yang sebenernya adalah semua yang perlu kamu ketahui. “

Dengan menghilangkan tekanan ini, orang-orang diharapkan akan lebih fokus pada membagikan hal-hal yang mereka sukai, alih-alih memposting hal-hal yang kamu harapkan disukai orang lain.

3 Kerugian dari Menyembunyikan Like di Instagram

Ada banyak harapan untuk perubahan positif dengan perkembangan terbaru dalam marketing media sosial ini. Namun, dorongan untuk Instagram untuk menguji menyembunyikan jumlah like belum disambut dengan suara bulat persetujuan.

Berikut adalah tiga kekhawatiran yang dimiliki pemasar tentang menyembunyikan like di Instagram:

1) Merek dan Influencer Bisa Meninggalkan Instagram

Ketika suatu posting yang bagus menghasilkan banyak like, maka timbul perasaan puas yang dengan cepat bisa membuat kita kecanduan. Banyak yang akan menunggu untuk melihat hasilnya, tetapi yang lain mungkin hanya pergi untuk mendapatkan dopamin dari platform lain, seperti Snapchat atau Pinterest.

Snapchat sudah menjadi platform pilihan bagi 51% Gen Z, sementara Pinterest mendorong lebih banyak traffic daripada platform lainnya. Selain itu, 90% pengguna Pinterest mingguan menggunakan platform untuk membuat keputusan pembelian. Ketika perdagangan visual tumbuh, kedua platform ini pasti akan menjadi lebih penting bagi merek – yang membuat mereka lebih memikat bagi influencer.    

image2 1

Source

Dan ada banyak saluran lain untuk digunakan oleh merek dan pemasar, termasuk Twitter, Facebook dan YouTube, platform paling populer pertama, kedua dan ketiga untuk generasi muda : 

Instagram use 2020

Source

Selain dari yang sudah disebutkan, ada juga banyak jaringan iklan lain yang perlu dipertimbangkan.  

2) Influencer Akan Berjuang untuk Mendapatkan Perhatian/get noticed

Sampai sekarang, jumlah like telah menjadi barometer konten berkualitas di Instagram yang sangat berguna bagi seniman dan fotografer yang baru naik daun. Likes memberi validasi pada pekerjaan mereka, menarik lebih banyak perhatian untuk mendapatkan kesadaran merek dan pengakuan bahwa mereka perlu menumbuhkan bisnis mereka.

Tanpa like, bisa-bisa mereka jadi sulit dikenali/diperhatikan bahwa hampir tidak mungkin untuk dikenali kecuali kamu memiliki koneksi yang baik. Merek menjadi sulit untuk menilai influencer. Dalam kasus mikro-influencer, ini dapat secara dramatis mengurangi peluang.

3) Pemasar Hanya Akan Fokus pada Metrik Vanity Lainnya

Akankah menyingkirkan jumlah like hanya mengubah fokus ke metrik curang lainnya, seperti jumlah pengikut?

Tentu saja, mendapatkan banyak like dapat dibenarkan dalam banyak kasus, tetapi jumlah total like yang diperoleh posting kamu bukan key performance indicator (KPI) yang andal untuk kampanye marketing media sosial kamu. Seperti yang ditunjukkan oleh ahli strategi sosial media Karen Civil :    

Karen Civil instagram metrics

Bagaimana Pemasar Dapat Embrace Disembunyikannya Like di Instagram

Karena kini Instagram menghapus like, pemasar bertanya-tanya apa yang harus  mereka lakukan. Haruskah kamu beralih ke platform lain? Atau haruskah kamu tetap ada di Instagram dan mencari cara baru untuk bertahan di Instagram?

Berikut adalah tiga tips bagi pemasar media sosial untuk merangkul perubahan ini dan mengubahnya untuk keuntungan mereka:

Gunakan Alat Lain untuk Mengukur Engagement

Influencer dan merek masih dapat melihat metrik mereka di back-end, dan mereka dapat menggunakan alat analisis untuk melacak metrik engagement dalam kampanye mereka. Misalnya, kamu bisa menggunakan: 

  • Socialbakers, yang memungkinkan kamu untuk menganalisis posting kamu dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang jangkauan kamu, interaksi audiens, dan jenis posting mana yang paling sukses. 
  • Squarelovin, yang menyediakan data terperinci sehingga kamu bisa menentukan waktu terbaik dan terburuk di hari tertentu untuk mempublikasikan posting sehingga mendorong engagement dan ROI.
  • Hootsuite, yang merupakan platform manajemen media sosial yang membantu kamu melacak dan mengelola semua saluran jaringan sosial kamu, termasuk memantau apa perkataan orang mengenai merek kamu.
  • Buffer, yang membantu kamu mengelola akun media sosial kamu, menganalisis hasil kamu dan terlibat dengan komunitas kamu.

Mae Karwowski, CEO Obviously, berkata:

“Jika kamu memiliki teknologi yang tepat, like yang tersembunyi tidak menjadi masalah. Pemasar influencer yang baik masih akan memiliki akses ke metrik-metrik itu bahkan jika mereka tersembunyi. Kami masih bisa mengetahui engagement influencer. “

Coba pikirkan seperti ini: Jika kamu membayar $1.000 kepada influencer atau agensi untuk memuat beberapa iklan berbayar, kamu lebih ingin menghasilkan 100 lead baru atau 5.000 like?

Dengan analisis engagement yang tepat, kamu bisa melacak metrik yang benar-benar penting, dan kemudian menyesuaikan kampanye kamu untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dan mencapai tujuan yang lebih besar – alih-alih hanya mendatangkan like. 

Investasikan Lebih Banyak dalam Iklan Video Story dan Video

 Sekitar 500 juta orang menggunakan Instagram Stories setiap hari (setengah dari total pengguna di Instagram), dan 62% dari mereka menjadi lebih tertarik pada merek – atau produk dan layanannya – setelah mereka menonton Instagram Stories.       

Penelitian dari AdEspresso menunjukkan bahwa Instagram Stories mendapatkan banyak engagement dengan jumlah 70% Gen Z dan 59% Millennial menontonnya setiap hari. Lebih baik lagi, Story meningkatkan recall iklan, niat pembelian, dan clickthrough rate (CTR).  Fokus pada Story adalah investasi sumber daya kamu yang lebih baik. 

Guy Avigdor, COO perusahaan marketing influencer Klear, mengatakan bahwa:

“Banyak pemasar kini bergerak menuju posting Story yang disponsori di Instagram alih-alih posting tradisional sebagai cara untuk ‘mengukur dampak influencer dan mengurangi ketergantungan pada like.’

Pemasar dan merek bisa menggunakan Story dalam beberapa cara, seperti:

  • Demo produk: Merangkai beberapa klip pendek untuk menyorot fitur utama atau contoh penggunaan produk atau layanan. 
  • Ulasan: Travel blogger melakukan hal ini setiap saat, menggunakan Stories untuk mengulas sebuah hotel atau tur, yang dibagikan kepada khalayak pecinta perjalanan yang berdedikasi.  
  • Storytelling Merek: Dibandingkan dengan foto, Instagram Stories menawarkan lebih banyak kebebasan dan ruang lingkup kreatif kepada pemasar untuk melakukan storytelling, yang sangat baik untuk membangun citra merek kamu dan menjalin hubungan dengan audiens yang lebih luas. 
  • Obral diskon dan acara: Jika perusahaan kamu memiliki obral diskon besar atau acara khusus di masa yang akan datang, beritahu pelanggan kamu dengan call to action (CTA), yang membuatnya lebih mudah untuk membuat pelanggan swipe Story ke atas dan langsung membuka toko kamu. 
  • Momen di balik layar: Memberikan kesempatan bagi pelanggan atau penggemar kamu untuk mengintip di balik tirai perusahaan kamu membuat merek kamu lebih “manusiawi” dan mudah diakses. Calvin Klein memberi sneak peak gaun Millie Bobby Brown, bintang serial TV “The Stranger Things” untuk Emmy Awards 2018.     
  •  Pelanggan penargetan ulang: Penargetan ulang adalah cara yang bagus bagi penjual online untuk meningkatkan ROI marketing dan karena Instagram terhubung dengan Facebook , kamu bahkan bisa menggunakan iklan ini untuk mengatur kampanye penargetan ulang berdasarkan perilaku yang dilacak dengan Pixel Facebook kamu.     

Fokus pada Kualitas 

Merek perlu membangun proses yang solid untuk mengidentifikasi influencer mana yang bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Membuat konten yang luar biasa dan unik
  • Membangun hubungan nyata dengan audiens mereka
  • Membuat pengikut melakukan konversi
  • Mengingat hal ini, masa depan marketing media sosial di Instagram adalah tentang menjadi autentik – bukan metrik yang sombong dan congkak.

Kesimpulan

Instagram menyembunyikan like bagi pengguna di seluruh dunia, mengubah wajah marketing media sosial dan kampanye influencer. Langkah ini merupakan langkah kontroversial tetapi pada akhirnya langkah maju yang positif untuk merek, influencer dan pengguna karena bukan hanya ada sedikit tekanan sosial untuk bersaing, tetapi pengguna akan dipaksa untuk mengevaluasi kembali bagaimana mereka menggunakan Instagram di masa depan. Penghapusan like Instagram mungkin menjadi katalis di balik gelombang baru konten berkualitas tinggi dan integritas merek yang lebih besar.

Pertanyaannya adalah: Bagaimana kamu akan menawarkan nilai nyata bagi pengguna Instagram di tahun 2020?