Perbedaan utama antara situs web reguler berbasis HTML dan aplikasi laman tunggal (Single Page App) adalah ketergantungan pada JavaScript.

JavaScript digunakan untuk membuat HTML untuk aplikasi berbasis Single Page  yang kemudian membuat halaman (Page).

JavaScript diperlukan untuk memuat konten lain saat pengguna menavigasi ke bagian yang berbeda dari satu aplikasi halaman.

Saat JavaScript memuat konten baru, ini disebut sebagai “Views“.

Mengandalkan JavaScript untuk aplikasi satu halaman memungkinkan browser memuat tampilan tanpa melakukan pemuatan ulang secara keseluruhan.

JavaScript juga memungkinkan elemen desain seperti transisi khusus antara berbagai bagian aplikasi.

Singkat kata, JavaScript membuat aplikasi Single Page berjalan semestinya.

Oleh sebab itu, berikut ini ada 4 tips SEO untuk kamu yang saat ini membangun aplikasi berbasis Single Page.

  • Cover semua jalur kode (Code Path)
  • Perlakukan Viewsebagai URL
  • Optimalkan judul (Title) dan deskripsi (Description) untuk setiap tampilan (View)
  • Tingkatkan cara aplikasi menangani kesalahan (Error)

 

Mengcover Semua Code Path

Sebagai contoh aplikasi Single Page yang tampaknya berfungsi cukup baik, tetapi hasil dari pengujian ramah seluler Google (Google Mobile Friendly Test)  tidak dapat merender konten dengan baik.

Dalam contoh diatas, masalah berasal dari kode yang tidak didukung, yang diidentifikasi oleh pengujian ramah seluler.

Lebih khusus lagi, kode tersebut tidak memperhitungkan apa yang harus dilakukan aplikasi jika perintah tertentu tidak dapat dijalankan.

Dalam kasus diatas, aplikasi Single Page diinstruksikan untuk mengambil info lokasi pengguna. Tetapi tidak ada jalur kode yang menginstruksikan aplikasi tentang apa yang harus dilakukan jika informasi lokasi tidak tersedia.

Alasan mengapa halaman tidak dapat dimuat dalam pengujian ramah seluler adalah karena Googlebot menolak permintaan untuk geolokasi.

Jika ada Code Path maka semua konten pada aplikasi Single Page bisa dirender dengan baik.

 

Perlakukan View layaknya URL

Saat menavigasi aplikasi Single Page , lihat apakah URL di bilah alamat berubah saat mengklik di antara setiap tampilan.

Ini harus berubah, karena Googlebot menggunakan URL untuk menemukan “page / laman” yang berbeda (juga dikenal sebagai “view”) dalam aplikasi single page.

Jika hanya ada satu URL untuk semuanya, Googlebot hanya melihat beranda dan tidak melihat yang lain.

Hal ini menyebabkan masalah dengan peringkat aplikasi  karena Google tidak dapat memahami tentang apa yang ada di situs atau aplikasi itu.

Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk menggunakan History API dan penggunaan link markup yang tepat dengan atribut ahref. Sehingga view yang ada dianggap layaknya URL dalam suatu link oleh Google.

 

Title & Description

Tidak ada yang lebih mendasar untuk SEO selain mengoptimalkan judul dan deskripsi halaman web.

Namun, dasar SEO ini sering diabaikan dalam hal mengoptimalkan “view” untuk aplikasi single page.

Hal itu mengakibatkan semua tampilan memiliki judul dan deskripsi yang sama.

Padahal setiap View dapat, dan harus, memiliki judul dan deskripsi yang unik. Ini dapat dilakukan dengan menambahkan sedikit JavaScript ekstra pada skrip codenya.

 

Penanganan Error

Masalah yang seringkali ditemukan pada aplikasi berbasis Single Page yaitu Invalid URL / URL yang tidak valid.

Sebagai contoh aplikasi Single page yang menampilkan pesan kesalahan sementara server menunjukkan kode status HTTP 200.

Idealnya, jika ada kesalahan saat menampilkan konten, server tidak boleh mengembalikan kode status yang mengatakan semuanya OK atau baik-baik saja.

Namun, itu bukan opsi untuk aplikasi single page, karena server tidak melakukan penanganan error.

Server akan selalu mengembalikan kode status HTTP 200 untuk aplikasi single page. Terserah JavaScript dan browser untuk menjalankan kode atau menampilkan kesalahan.

Ini harus diperbaiki karena kode status HTTP membantu Googlebot dan browser memutuskan cara menangani respons kesalahan.

Tidak ada perbaikan langsung untuk ini karena kode status HTTP tidak dapat diubah setelah server memuat aplikasi single page.

Yang dapat kamu lakukan adalah mengubah kode status default untuk tampilan individual dalam aplikasi single page (laman tunggal).

Jadi direkomendasikan untuk membuat tampilan (View) yang menyajikan kode 404, tampilan yang menyajikan kode 500, dan seterusnya.

Kemudian JavaScript dapat diedit untuk mengarahkan browser ke tampilan yang sesuai ketika ditemukan kesalahan dalam kode.

 

Sumber : https://www.searchenginejournal.com/google-shares-seo-tips-for-single-page-apps/384100/